BERITA DUNIA - Penyidik Reskrim Polres Boyolali terpaksa membongkar makam Novi Septiani. Pembongkaran makam ibu muda tersebut terpaksa dilakukan polisi, setelah Warga Dukuh Gumukrejo, Desa Kebongulo, Kecamatan Musuk ini sepekan dikubur.
Kapolres Boyolali AKBP Aries Andhi mengatakan pada 1 Oktober 2018, dilaporkan adanya seorang warga yang meninggal secara mendadak di rumahnya.
Kematian korban pertama kali diketahui oleh suaminya yang langsung melaporkan pada tokoh masyarakat dalam hal ini Lurah Desa Kebongulo.
Seperti kematian biasannya, korban pun dimandikan oleh warga. Usai dimandikan, korban pun dimakamkan di pemakaman umum didesa tersebut. Baru, setelah jenazah dimakamkan, muncul kasak-kusuk adannya kecurigaan warga terhadap kematian korban.
"Saat akan disucikan jenazahnya itu ada kecurigaan, kok dibeberapa tubuhnya (korban) ada luka lebam di wajah bagian kanan dan kiri. Kemudian ditengkuknya dan dilehernya seperti ada bekas nanah," papar Aries.
Menurut Aries, berawal dari keterangan tersebut, polisi langsung bergerak mengumpulkan keterangan dari warga. Termasuk mengumpulkan isu-isu yang berkembang di masyarakat seputar kematian korban.
"Suami korban, keluarga korban sampai orang tua korban memang tidak menuntut dan bisa menerima kematian korban. Tapi karena ada isu tersebut, maka kami pun masuk," ujarnya.
Akhirnya, ungkap Aries, berdasarkan kesepakatan antara warga, tokoh masyarakat dan pihak Kepolisian, akhirnya disepakati bersama untuk melakukan pembongkaran terhadap makam korban.
Dari hasil pemeriksaan awal dokter yang ikut saat membongkar makam, di jenazah korban, memang ditemukan adannya bekas-bekas memar seperti yang dilaporkan warga.
Namun untuk mengetahui penyebab pasti apa penyebab korban meninggal, pihaknya masih menunggu hasil dari autopsi Dokkes Polda Jawa Tengah.
Meski masih menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium Dokkes Polda Jateng, setelah mendapatkan keterangan awal dari dokter yang ikut memeriksa jenazah korban saat makam di bongkar, pihaknya langsung memeriksa para saksi. Hingga saat ini polisi belum menahan salah satu yang dicurigai sebagai tersangka.
"Ada lima orang saksi yang diperiksa. Kelima saksi tersebut adalah suami korban. Terus Lurah yang mengeluarkan surat kematian dan warga yang memandikannya. Semuannya kita mintai keterangan untuk mengetahui pada tanggal 1 Oktober sebelum korban ditemukan tewas, korban ngapain saja," pungkasnya.
Posting Komentar