BERITA DUNIA - Hujan lebat yang melanda Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatra Utara beberapa hari lalu adalah 13 kecamatan tergenang air banjir dan 77 rumah hanyut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madina, M. Yasir Nasution mengatakan, sebanyak 77 rumah hanyut di dua kecamatan, yakni di Kecamatan Lingga Bayu ada 46 rumah hanyut. Kemudian, ada 31 rumah di Kabupaten Batang Natal.
"Satu orang meninggal karena ia terkubur di tanah longsor. Korban tewas itu bernama Hafiz (31), warga Desa Sibinail, Kecamatan Muara Sipongi. Kini korban telah ditemukan dan dievakuasi," kata Yasir Nasution.
Selain banjir, perbatasan kabupaten ini antara Sumatera Utara dan Sumatera Barat juga longsor. Yasir menjelaskan bahwa ada beberapa titik longsor yang hingga saat ini masih dilakukan pembersihan dan pengumpulan data oleh masyarakat.
"Orang-orang yang khawatir akan hanyut kini telah melarikan diri ke rumah keluarga mereka. Kedua kecamatan telah tenggelam karena Sungai Batang Natal meluap hingga menghanyutkan puluhan rumah," jelasnya.
Dia menambahkan bahwa kondisi banjir sudah mulai surut. Untuk alasan ini, orang-orang yang memiliki wewenang mulai bergerak menuju tempat yang diklasifikasikan sebagai titik banjir, tetapi karena masih belum membaik, ia mendesak orang untuk tetap waspada dan jangan panik jika ada kejadian yang tidak diinginkan sehingga kita dapat menghadapi bencana ini.
Namun, dari penyebab banjir, akses Sumatera Utara-Provinsi Sumatera Barat yang terputus di Kabupaten Kotanopan, sekarang dapat dilewati oleh kendaraan bermotor dan mini-bus meskipun mereka terbuka dan tertutup.
"Kami mendesak masyarakat untuk tetap waspada dan waspada terhadap bencana," pungkasnya.